LOGO HIMA
TERBARU

30 Sep 2019

MAHASISWA PSKM FAKULTAS KEDOKTERAN ULM AJAK MASYARAKAT BUAT TEMPAT SAMPAH DAN BENTUK PETUGAS KEBERSIHAN SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN SAMPAH DI DESA PAKU ALAM




Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengadvokasi masyarakat buat tempat sampah dan bentuk petugas kebersihan sebagai upaya penaggulangan sampah di desa Paku Alam, kecamatan Sungai Tabuk, kabupaten Banjar.

Kegiatan ini diadakan di balai desa Paku Alam, masyarakat dalam kegiatan ini sangat berperan aktif dalam pembuatan tempat sampah dan pembentukkan petugas kebersihan.

Tak hanya pembuatan tempat sampah dan pembentukkan petugas kebersihan, saat kegiatan mahasiswa juga meadvokasi masyarakat untuk mengikuti kegiatan senam pagi dan gotong royong, kegiatan ini kelakukan agar bias menarik minat masyarakat agar dapat terlibat langsung dalam proses pembuatan tempat sampah dan pembentukkan petugas kebersihan.  

Karena kurangnya fasilitas untuk pembuangan sampah di desa Paku Alam, maka tempat sampah yang dibuatkan diletakan disetiap jalan desa Paku Alam yang tersebar di RT 01, 02, dan 03.

Mengingat desa Paku Alam ini terkenal dengan sejarahnya yakni markas pejuang kemerdekaan Kalimantan Selatan, maka sudah seharusnya merawat dan menjaga agar dapat menjadi objek pariwisata yang menghasilkan keuntungan bagi masyarakat desanya.

Kemudian dalam proses pembentukan petugas kebersihan mahasiswa mengajak aparat desa Paku Alam untuk berdiskusi dan menentukan petugas pengangkut sampah desa Paku Alam dengan menandatangani suatu kesepakatan.

Dalam kegiatan PBL di Desa Paku Alam ini terdapat 7 mahasiswa yang di ketuai oleh Gilmani dan 6 anggota lainnya yaitu aniqa, angelicha, elmia, nasaiyah, rena, dan risa serta satu pembimbing dari dosen yaitu ibu Ratna Setyaningrum, SKM, MPH.

Dengan pembuatan tempat sampah dan pembentukkan petugas kebersihan ini, diharapkan dapat menjadikan desa Paku Alam bersih dan nyaman serta bebas dari sampah.

29 Sep 2019

Pembentukan dan Pelatihan Kader Remaja Tanpa Anemia di Desa Gudang Hirang, Mahasiswa PSKM (Program Studi Kesehatan Masyarakat) FK ULM (Universitas Lambung Mangkurat) Turun Langsung ke Desa.

KELOMPOK 4 PBL II DESA GUDANG HIRANG, KECAMATAN SUNGAI TABUK, KABUPATEN BANJAR



Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa kesehatan masyarakat yang diharapkan mampu melaksanakan stategi promosi kesehatan yang dikenal dengan ABG (Advokasi, Bina Suasana, dan Gerakan Pemberdayaan Masyarakat).
Pada PBL II yang berlangsung dari tanggal 10 Juni 2019 – 30 Juni 2019 sebanyak tujuh mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat FK ULM melaksanakan kegiatan intervensi di Desa Gudang Hirang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Mahasiswa tersebut melakukan intervensi berupa tindak lanjut dari permasalahan yang didapatkan dari hasil diagnosa komunitas dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) bersama Puskesmas Sungai Tabuk 1 yang sebelumnya sudah dilakukan pada PBL I (4 Februari 2019 –28 Februari 2019), dimana didapatkan kesepakatan bahwa permasalahan utama di desa adalah sebanyak 58,14% remaja putri di Desa Gudang Hirang tidak pernah meminum tablet tambah darah, sehingga remaja putri berpotensi mengalami anemia.
Untuk memecahkan masalah tersebut, intervensi yang dilakukan oleh mahasiswa PBL yaitu Pembentukan Kader Remaja Tanpa Anemia, Penyuluhan tentang Anemia, Pemeriksaan HB serta Pembagian Tablet Tambah Darah (P3 KDRAMA) kepada remaja putri di SMPN 2 Sungai Tabuk Desa Gudang Hirang. Setelah terbentuknya kader yang beranggotakan 6 orang, kemudian di laksanakan penyuluhan anemia dan pemeriksaan Hb yang dilakukan mahasiswa bersama dengan tenaga analis laboratorium UPT Puskesmas Sungai Tabuk 1, serta pemberian tablet tambah darah yang bersumber dari UPT 1 Puskesmas Sungai Tabuk Gudang Hirang dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. “Selain bertambahnya pengetahuan remaja putri Desa Gudang Hirang, diharapkan juga berkurangnya penyakit anemia di Desa Gudang Hirang tersebut” ujar Taufik selaku ketua kelompok PBL.
Pambakal Desa Gudang Hirang Bapak Syahrani juga mengharapkan dengan adanya kader remaja tanpa anemia Siswi SMPN 2 Sungai Tabuk Desa Gudang Hirang dapat melanjutkan program secara mandiri.  Untuk itu, dilakukan monitoring dan evaluasi program setiap bulannya untuk mengetahui apakah ada peningkatan dalam kepatuhan siswi untuk meminum tablet tambah darah secara rutin serta menjalani pola makan yang seimbang. 

Mahasiswa PSKM ULM Bawa GAJAH (Gerakan Jamban Sehat) ke Desa Lok Baintan untuk Atasi BABS


Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat (PSKM) Universitas Negeri Lambung Mangkurat (ULM) angkatan 2017 memberikan edukasi terkait dampak buang air besar sembarangan untuk mengurangi kasus BABS di Desa Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) II dan telah dilakukan survei kepada 100 kepala keluarga di desa tersebut.

Hasilnya hampir seluruh responden melakukan BABS (Buang Air Besar Sembarangan) khususnya di sungai dikarenakan tempat tinggal yang mendukung dan juga karena telah terbiasa.

Dengan bermusyawarah bersama para pemuka Desa dan sejumlah tokoh masyarakat di Desa tersebut, akhirnya mendapatkan solusi yakni dibentuknya GAJAH yaitu gerakan jamban sehat. 

Terbentuknya gerakan tersebut disertai dengan pembangunan jamban yang dilakukan secara gotong royong oleh anggota kelompok dan aparat desa, serta babinsa setempat.

Dengan terbentuknya gerakan ini diharapkan dapat mengurangi dampak BABS dan dapat memotivasi masyarakat untuk memiliki jamban sehat pribadi.

TPS SEHAT SEBAGAI ALTERNATIF WARGA MEMILAH SAMPAH


Sungai Tabuk Kota - Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat mengajak warga untuk membangun tempat pembuangan sampah (TPS) sehat yang dipisah menjadi organik dan anorganik. Kegiatan ini berlangsung di RT 2 Desa Sungai Tabuk Kota, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar dalam rangka program Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Pembangunan TPS sehat ini dilaksanakan setelah dilakukan analisis masalah kesehatan oleh mahasiswa dan didapatkan hasil bahwa 90% masyarakat desa belum memilah sampah organik dan anorganik dengan benar. Selama kurang lebih 20 hari, Andy, Rahmida, Rizkya, Dinda, Monika, Anisa, Rifka, dan Rizky yang tergabung dalam kelompok 13 PBL melakukan advokasi kepada aparat desa setempat untuk membangun TPS sehat tersebut.
Pembangunan TPS sehat ini melibatkan setidaknya 30 warga yang terdiri dari bapak-bapak yang bertempat tinggal di RT 2. Alat dan bahan bangunan seperti cangkul, batako, dan ember pun berasal dari warga setempat sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dan memanfaatkan potensi yang ada di desa sehingga warga mempunyai rasa kepemilikan terhadap TPS tersebut.
 “Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa Kesehatan Masyarakat ini, semoga kedepannya warga RT 2 bisa menjaga TPS yang sudah dibangun dan tidak membuang sampah ke sungai” ucap Pak Mulyadi, Ketua RT 2.
Sebelum kegiatan pembangunan TPS, Andy dan kawan-kawan juga melaksanakan edukasi mengenai pengelolaan sampah organik dan anorganik yang bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banjar. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu yang merupakan warga RT 2 dengan tujuan apabila TPS sehat sudah terbangun, ibu-ibu bisa memilah sampah organik dan anorganik tersebut dengan benar.
Kegiatan ini mendapat antuasiasme dari warga. Andy dan kawan-kawan berharap agar fasilitas TPS yang sudah dibangun dapat digunakan sebagaimana mestinya sehingga kedepannya dapat memperbaiki kualitas kesehatan lingkungan masyarakat Desa Sungai Tabuk Kota.

21 Sep 2019

Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat FK ULM Mengajak Masyarakat untuk Merupiahkan Sampah


Tumpukan sampah di Desa Tajau Landung kian hari kian menumpuk. Dari hasil wawancara didapatkan 67% kepala keluarga membuang sampah ke sungai. Sampah-sampah yang menumpuk di sungai menjadi masalah utama karena menimbulkan bau yang tidak sedap dan beberapa penyakit seperti diare, disentri, tifus, hepatitis dan penyakit lainnya. Beberapa upaya pun telah dilakukan warga desa dalam menanggulangi masalah sampah, namun tumpukkan sampah terus saja meningkat.
“Sebenarnya dulu warga kami melakukan kegiatan membuat

kerajinan dari sampah anorganik. Tapi, itu hanya bertahan beberapa minggu saja dikarenakan kesibukan dan tidak adanya pelatih dalam pembuatan kerajinan itu sendiri”, ujar salah satu ibu di RT 3.
Berangkat dari persoalan tersebut, mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Kesehatan Masyarakat FK UNLAM di kelompok 11 pada kegiatan PBL berinisiatif membuat intervensi “Bank Sampah”. Intervensi tersebut dibuka dengan sosialisasi mengenai bank sampah oleh Sutjipto Rais selaku orang yang ahli dalam bank sampah dan DLH Kabupaten Banjar yang datang dalam peresmian bank sampah.
Keperluan bank sampah seperti timbangan dan buku tabungan di berikan oleh DLH, adapun penjualan sampahnya bank sampah Desa Tajau Landung bekerjasama dengan Desa Gudang Hirang yang sudah lebih dulu memiliki bank sampah.
Meski nanti para mahasiswa PBL sudah tidak berada di sana, untuk intervensi tersebut diharapkan dapat terus berlanjut karena memiliki berbagai manfaat. Salah satunya, menjadikan lingkungan lebih bersih dan menguntungkan warga dari segi ekonomi.
“Kami berharap bila kegiatan PBL ini telah selesai para warga Desa Tajau Landung Kecamatan Sungai Tabuk, tetap semangat untuk mengelola sampah anorganik dengan mengumpulkan sampah anorganik di bank sampah”, tutur Abdullah selaku KAUR desa.

Peduli Lingkungan, Mahasiswa PSKM FK ULM Lakukan Program Ini untuk Atasi Masalah Sampah

  
Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM yang mengabdi di Desa Keliling Benteng Ilir, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar melakukan beberapa kegiatan intervensi sebagai tindak lanjut dari hasil diagnosa komunitas yang sebelumnya sudah dilakukan oleh mahasiswa PSKM FK ULM untuk mengatasi permasalahan sampah di Desa Keliling Benteng Ilir. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PBL Kelompok 12, antara lain penyuluhan, pemilahan sampah, dan penyediaan fasilitas pengelolaan sampah organik.

Melalui program pemilahan sampah di tingkat rumah tangga ini, masyarakat memiliki kemampuan dalam mengelola sampah secara mandiri. Selain itu, program ini mampu mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah agar lebih ramah lingkungan. Program ini diharapkan dapat mencegah berkembang biaknya vektor penyakit, seperti lalat dan nyamuk mengingat sebagian besar wilayah Desa Keliling Benteng Ilir yang dikelilingi oleh sungai.

Selain itu, mahasiswa PBL kelompok 12 juga menyediakan fasilitas berupa tempat sampah dan pupuk cair em4. Tempat sampah dan pupuk cair em4 yang disediakan masing-masing sebanyak 8 buah dan kemudian akan disebar di beberapa titik di tiga RT. "Alhamdulillah, adanya program ini dapat menyediakan tempat sampah dalam mendorong masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan." tutur seorang warga Desa Keliling Benteng Ilir. Selama ini, tindakan yang dilakukan oleh masyarakat yaitu membuang sampah ke sungai dan membakar sampah di halaman rumah yang tentunya kegiatan tersebut dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

“Kami berharap dengan adanya program intervensi pengelolaan sampah organik ini dapat membantu untuk mengatasi permasalahan sampah di lingkungan Desa Keliling Benteng Ilir.” tutur Muhammad Faizal selaku ketua kelompok 12 PBL.

Kurangi BABS, mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat bangun jamban sehat di Sungai Tandipah


Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat (PSKM), Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat angkatan 2017 telah melakukan PBL (Pengalaman Belajar Lapangan) di Desa Sungai Tandipah. Sebagian besar wilayah Kecamatan Sungai Tabuk berupa daerah pesisir sungai. Salah satunya desa Sungai Tandipah hampir seluruhnya adalah daerah pesisir sungai.  Hal ini membuat warga cukup kesulitan membuat jamban sehat karena tak bisa membangun septictank di daerah pesisir sungai. Tak heran jika masih banyak masyarakat yang membangun jamban di sungai. Karena lebih mudah dibuat serta hemat biaya.
Tak ada septictank layaknya jamban sehat pada umumnya. Semua kotoran langsung dibuang ke sungai. Sekitar 86% penduduk desa Sungai Tandipah masih Buang Air Besar Sembarangan. Kebiasaan penduduk menimbulkan pencemaran dan berdampak terhadap kesehatan.
"Dari kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL),  kami telah menyurvei 100 kepala keluarga di desa tersebut, dan menemukan kasus diare yang sangat tinggi dikarenakan kurangnya jamban sehat di setiap rumah. Penduduk disana masih menggunakan jamban yang kurang sehat, yaitu tidak adanya tempat penampungan tinja" ujar Hafizul selaku ketua kelompok
Dalam upaya membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat maka dibentuknya program pembangunan jamban sehat dari hasil musyawarah bersama para pemuka desa dan sejumlah tokoh masyarakat di desa. Kegiatan tersebut dikemas dengan tema "pembangunan jamban sehat yang untuk mengurangi kasus Buang Air Besar Sembarangan" di desa tersebut.
Pembangunan jamban sehat dilakukan di tempat yang strategis, karena berdekatan dengan Sekolah Dasar serta di permukiman warga. Proses pengerjaan jamban sehat berlangsung selama tiga hari yang dilakukan oleh warga setempat, Jumat (6/9/2019) Terlaksananya program pembangunan jamban sehat tidak terlepas dari bentuk dukungan Kepala Puskesmas Sungai Tabuk III.
Dengan adanya program jamban sehat  yang dilakukan bertujuan mengenalkan kepada masyarakat bahwa perilaku hidup bersih dan sehat juga bisa dilakukan oleh warga yang tinggal di daerah pesisir sungai. Dan diharapkan masyarakat bisa mencontoh pembangunan jamban sehat dan bisa membangun secara mandiri.

MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT FK ULM MENGAJAK MENGELOLA SAMPAH BERSAMA WARGA DESA PEMATANG PANJANG, KECAMATAN SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR


Mahasiswa program studi Kesehatan Masya­rakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambang Mangkurat (ULM) Banjarbaru bersama warga melakukan kegiatan penyuluhan dan pengelolaan sampah dengan mengadakan tempat sampah di Desa Pematang Panjang Kecamatan Sungai Tabuk Kabu­paten Banjar.
Selain bersama warga dan aparat desa, maha­siswa PBL program studi kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran ULM ini juga be­kerjasama dengan Puskesmas Sungai Tabuk I untuk memberikan edukasi terkait pengelolaan sampah guna menambah informasi dan pengetahuan bagi masyarakat di Desa Pematang Panjang, Selasa (25/6/2019).
Marcselino Pradayuna Mambang mewakili anggota kelompoknya ini mengatakan,salah satu kegiatan yang dilakukan ialah penyediaan  tempat sampah bagi masyarakat. “Tujuan yang kami lakukan adalah sebagai langkah awal untuk membantu kemandirian masyarakat guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak negatif sampah mengingat hal tersebut merupakan masalah utama disana. Apalagi mengingat kebiasaan pengelolaan sampah yang lebih dominan mereka lakukan dengan cara di bakar.” Ujar Marcselino Pradayuna Mambang
“Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan sampah memang susah. Kegiatan ini sangat kami dukung, harapannya warga lebih tahu dan sadar sehingga lingkungan menjadi lebih bersih. Walaupun untuk alat  pengangkutan masih belum memadai untuk saat ini, namun akan kami rencanakan kedepannya agar dana desa dapat terealisasi mengenai masalah pengelolaan sampah tersebut ” Ungkap Masran Pembakal desa Pematang Panjang yang kali itu menghadiri serah terima tempat sampah yang akan diletakkan di sekitar Desa Pematang Panjang. Sabtu (29/6/2019).
Adapun kegiatan selanjutnya  ditutup dengan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan yang mana dalam hal ini pihak anggota TNI ikut bergotong-royong ambil bagian membantu masyarakat tersebut.

Kurangi Perilaku Membuang Sampah ke Sungai Mahasiswa PBL KESMAS FK ULM Turun Langsung ke Lapangan


Kelompok 2 PBL Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM yang berlokasi di Desa Sungai Bangkal, Kecamatan Sungai Tabuk. Melakukan intervensi pembentukkan kader Generasi Peduli Sampah (GPS) dan penyediaan tempat sampah dasawisma berdasrkan diagnosa komunitas yang dilakukan sebelumnya.



Pengalaman Belajar Lapangan (PBL II) yang berlangsung dari tanggal 10 Juni 2019 – 30 Juni 2019 di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Kelompok 2 yang diketuai oleh Abdurrahman Fauzi dengan anggota kelompok yang terdiri dari Riska Wahyunita, Nor Hafizah, Cristina Erlinda Juanita Sianipar, Melda Sari, Mena Erliana dan Rezka melaksanakan intervensi di Desa Sungai Bangkal, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

Mahasiswa PBL Kelompok 2 melakukan intervensi berupa tindak lanjut dari permasalah yang didapatkan dari hasil diagnosa komunitas yang sebelumnya sudah dilakukan mahasiswa pada PBL I (4 Februari – 28 Februari 2019). Berdasarkan kegiatan PBL I, hasil kegiatan menunjukkan bahwa kebiasaan membuang sampah ke sungai masih banyak dilakukan masyarakat. Menurut hasil penelitian, kebiasaan ini terjadi karena minimnya sarana kebersihan dan sulit dijangkau oleh masyarakat. Apabila hal ini terus terjadi maka sungai akan tercemar sehingga dapat menimbulkan masalah kesehatan dan merusak estetika lingkungan.

Untuk menangani masalah ini kami melakukan intervensi berupa pembentukkan kader  Generasi Peduli Sampah (GPS) dan penyediaan tempat sampah dasawisma. Hal pertama yang dilakukan adalah penyuluhan kesehatan terkait pengelolaan sampah yang dihadiri beberapa Ibu- Ibu di Desa Sungai Bangkal. Kemudian pembentukan kader sebagai penggerak dalam pelaksanaan program, kader akan memberi informasi mengenai bahaya membuang sampah ke sungai serta pengelolaan sampah saat di Posbindu dengan menggunakan media leaflet dan membagikan poster di beberapa tempat umum. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan Mahasiswa PBL menyediakan tempat pembuangan sementara dalam bentuk drum yang berbasis kesehatan lingkungan.

Mahasiswa ULM Bantu Atasi Sampah di Desa Pejambuan


M
ahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (PSKM FK ULM) melaksanakan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) atau yang biasa dikenal dengan istilah Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan PBL tersebut dilaksanakan di Desa Pejambuan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. PBL atau KKN yang dilaksanakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan tersebut diapresiasi dan mendapat sambutan yang positif dari masyarakat setempat.
Kegiatan PBL dalam Kurikulum PSKM FK ULM dilaksanakan dalam 3 tahapan kegiatan yaitu PBL I, PBL II, dan PBL III dan kegiatan PBL merupakan salah satu mata kuliah dalam Kurikulum Nasional Kesehatan Masyarakat Indonesia. Pemilihan lokasi PBL ditetapkan berdasarkan analisis situasi dan mensinergiskan dengan visi dan misi dari PSKM FK ULM, ungkap Fauzie Rahman selaku Pembimbing dan Ketua PSKM FK ULM. Pelaksanaan PBL dalam setiap tahapan memiliki bentuk kegiatan yang berbeda. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Kelompok 10 PBL, Thoriq Abi Pramana, “Pada kegiatan PBL I dilakukan diagnosa komunitas atau pengumpulan, pengolahan, dan analisis data untuk mengetahui permasalahan yang ada di Desa Pejambuan, kemudian dirumuskan bersama dengan warga terkait permasalahan utama, sehingga permasalahan pengelolaan sampah menjadi permasalahan utama yang akan di atasi pada kegiatan PBL II, serta bentuk-bentuk kegiatan atau program yang akan dilaksanakan pada PBL II dimusyawarahkan bersama agar program tersebut dapat bermanfaat”.
Pada kegiatan PBL II dilaksanakan beberapa kegiatan seperti pembuatan tempat penampungan sampah sementara (TPS) di Desa Pejambuan, pelatihan pembuatan kompos, penyuluhan pengelolaan sampah, dan beberapa kegiatan yang dikoordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banjar, imbuhnya.
Kegiatan PBL ini mendapatkan dukungan dari pihak-pihak terkait. “Alhamdulillah, selama kegiatan mulai dari PBL I dan PBL II mendapat dukungan baik dari Kecamatan Sungai Tabuk, UPT Puskesmas Sungai Tabuk I, aparat Desa Pejambuan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banjar, serta warga Desa Pejambuan”.
Thoriq menambahkan, “Kami berharap kedepannya ada pihak-pihak yang turut memberikan dukungan dan bantuan, karena kami juga sedang mencoba berkoordinasi dengan DLH Kabupaten Banjar untuk menyediakan gerobak angkut untuk masyarakat desa yang jauh dari TPS yang kami bangun, dan juga kami berharap bahwa muncul kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah dengan baik dan bijak”.
Rencananya kegiatan ini akan berlanjut dengan monitoring bulanan dalam jangka 3 bulan hingga bulan November dan nanti akan dilanjutkan di PBL III dengan agenda monitoring dan evaluasi. Kelompok 10 ini beranggotakan Thoriq Abi Pramana, Zuhrufa Wanna Yolanda, Devi Chintya Agustine Putri, Nooraisha Zulfa, Gusti Fitrah Astia Soekma Iman, Novalia, dan Talitha Salsabila Wihandoko.

Mahasiswa PBL Program Studi Kesehatan Masyarakat FK ULM Membangun Desa Atasi Sampah dengan Pembentukan Kader dan Penyediaan Bak Sampah

Berdasarkan hasil kegiatan PBL yang telah dilaksanakan di Desa Abumbun Jaya didapatkan sebagian besar kepala keluarga mengelola sampah rumah tangga dengan melakukan pembakaran sampah. Padahal, pengelolaan sampah dengan dibakar dapat berdampak buruk pada lingkungan kesehatan karena pembakaran sampah mengandung zat-zat yang mengganggu  kesehatan tubuh. Faktor tersebut memicu mahasiswa di kelompok 6 pada kegiatan pengalaman belajar lapangan untuk menyelesaikan masalah dengan “Pembentukan Kader Anti Sampah dan Penyediaan Bak Sampah”.
“Kami bersyukur dengan adanya mahasiswa di desa kami karena sudah membantu mengatasi sampah yang sampai saat ini merupakan masalah utama. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat desa mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat terutama dalam hal pengelolaan sampah rumah tangga. Saya dan masyarakat desa sangat antusias dengan adanya kegiatan ini.”, ujar Sekretaris Desa Abumbun Jaya, Taufik Hidayat.
Berawal dari kegiatan penyuluhan tentang pengelolaan sampah ke masyarakat desa yang dilaksanakan oleh mahasiswa dilanjutkan dengan pembentukan Kader yang kemudian dilakukan Pelatihan kader. Selanjutnya kegiatan yang dilakukan yaitu penyediaan bak sampah yang diletakkan di jalur utama desa, lokasinya berada tepat di samping TK Menur, penempatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar mengajarkan anak-anak sejak dini untuk membuang sampah dengan benar. Peresmian pembentukan kader dan penyediaan bak sampah dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat desa.
Kegiatan lainnya yaitu pengangkutan sampah yang dilakukan Kader dengan jadwal 2 kali dalam seminggu. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari penumpukan sampah dan bau tidak sedap di sekitar lingkungan, selain itu memudahkan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.                                                                              
Diharapkan masyarakat desa dapat mandiri dalam melakukan pengelolaan sampah sehingga dapat mengurangi permasalahan sampah di desa. Akhir perjumpaan dengan masyarakat desa, mahasiswa mengucapkan terima kasih kepada perangkat desa dan masyarakat yang mengizinkan PBL untuk membangun desa mengatasi masalah sampah.

Kurangi Perilaku BABS (Buang Air Besar Sembarangan) di Desa Sungai Bakung, Mahasiswa PSKM (Program Studi Kesehatan Masyarakat) FK ULM (Universitas Lambung Mangkurat) Turun Langsung ke Desa.


KELOMPOK 16 PBL II DESA SUNGAI BAKUNG, KECAMATAN SUNGAI TABUK, KABUPATEN BANJAR

Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa kesehatan masyarakat yang diharapkan mampu melaksanakan stategi promosi kesehatan yang dikenal dengan ABG (Advokasi, Bina Suasana, dan Gerakan Pemberdayaan Masyarakat).
Pada PBL II yang berlangsung dari tanggal 10 Juni 2019 – 30 Juni 2019 sebanyak enam mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat FK ULM melaksanakan kegiatan intervensi di Desa Sungai Bakung, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Mahasiswa tersebut melakukan intervensi berupa tindak lanjut dari permasalahan yang didapatkan dari hasil diagnosa komunitas yang sebelumnya sudah dilakukan pada PBL I (4 Februari 2019 – 28 Februari 2019).  Hasil dari kegiatan PBL I yaitu masih banyaknya masyarakat yang melakukan buang air besar sembarangan di sungai, hal tersebut menjadi masalah mengingat masyarakat sendiri masih menggunakan air sungai tersebut untuk kebutuhan rumah tangga.
Intervensi yang dilakukan oleh mahasiswa PBL yaitu melakukan penyuluhan tentang Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) kepada masyarakat Desa Sungai Bakung. “Tujuan diadakannya penyuluhan ini guna menambah pengetahuan masyarakat Desa Sungai Bakung agar tidak lagi buang air besar sembarangan, khususnya di sungai” ujar Andin selaku ketua kelompok PBL.
Selain kegiatan penyuluhan, mahasiswa juga membangun satu bangunan WC Sehat di salah satu rumah warga agar masyarakat sekitar mengetahui bagaimana bangunan WC yang sehat dan mereka mampu mencontoh bangunan WC sehat tersebut. “Diharapkan dengan adanya percontohan bangunan WC sehat ini, dalam waktu dekat masyarakat juga ikut membangun WC sehat seperti ini juga dan dapat menciptakan sanitasi lingkungan yang baik dan sehat” kata pembakal Desa Sungai Bakung, M. Padheli.

8 Sep 2019

“BERSAMA WUJUDKAN SUNGAI MARTAPURA BEBAS SAMPAH”


        
 Membuang sampah ke sungai sudah menjadi hal lumrah bagi masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran sungai tidak terkecuali untuk Desa Pemakuan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Terhitung sejak tanggal 4 Februari 2019 mahasiswa yang tergabung di Kelompok 9 Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat bersama dengan warga desa setempat saling berkerja sama untuk mengatasi permasalahan membuang sampah ke sungai.

Melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat, warga setempat diberikan penyuluhan tentang pengelolaan sampah yang baik dengan membuang sampah pada tempatnya. Selain melakukan penyuluhan, kegiatan PBL ini juga memberikan pengadaan sarana dan prasarana berupa tempat sampah dan motor bak dari kontribusi mahasiswa PBL, warga desa Pemakuan dan donatur-donatur lainnya. Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari warga setempat yang memang menginginkan sebuah perubahan.
“Kami selaku mahasiswa PBL di Desa Pemakuan ini berharap apa yang kami laksanakan bersama warga dapat membantu dalam mengatasi permasalahan kesehatan terutama masalah sampah”. Ucap salah satu mahasiswa PBL


Ayo Perbaiki Status Gizi Pada Remaja Putri Bersama Kader MALIKA Di Desa Lok Buntar Kecamatan Sungai Tabuk


Mahasiswa-Mahasiswi dari kelompok 15 program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat angkatan 2017 melakukan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) di Desa Lok Buntar Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pada (11/06/19).

Sebelumnya mereka sudah pernah PBL di Desa Lok Buntar (04/02/19) dengan melakukan diagnosa komunitas untuk mencari berbagai masalah kesehatan yang ada di desa tersebut. Hasil dari diagnosa komunitas, kemudian dimusyawarahkan bersama dengan warga desa, ternyata ditemukan adanya permasalahan dari remaja putri yang memiliki status gizi yang harus diperbaiki serta lingkar lengan atas (LiLA) yang berada dibawah batas normal, yakni 23,5 cm. Dari hasil musyawarah tersebut, mereka dapat mengambil keputusan apa yang akan di intervensi selanjutnya pada KKN mereka yang kedua di Desa tersebut.

Kedatangan mereka yang kedua ini disambut baik oleh warga di Desa Lok Buntar, hal ini dapat dibuktikan dengan antusiasme warga dalam membantu mahasiswa ULM untuk bersama-sama memperbaiki status gizi sebagai upaya untuk pencegahan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada remaja putri.

Sasaran intervensi mereka adalah remaja putri yang berada di Mts Miftahul Ulum Desa Lok Buntar, “Mengapa hanya remaja putri di Mts Miftahul Ulum, karena diharapkan dari remaja tersebut nantinya bisa menyebarluaskan lagi kepada teman-temannya lain bahwa bahaya apabila tidak menjaga kesehatan sejak dini.” ucap Alif Nur Gusti Legawa selaku ketua kelompok 15.

Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada remaja putri apabila tidak segera diatasi akan berpengaruh terhadap kesehatannya bahkan sampai ia sudah menikah nanti terutama pada masa kehamilannya akan berpotensi besar melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), janin tidak berkembang, dan juga beresiko menyebabkan kematian ibu saat melahirkan.

Para mahasiswa memberikan pengetahuan mengenai penyuluhan tentang kesehatan remaja, serta melakukan pemeriksaan kesehatan yang meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, Lingkar Lengan Atas (LiLA), pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) untuk mengetahui remaja tersebut sedang anemia atau tidak, serta pembagian tablet tambah darah.

Adapun dampak buruk bagi remaja putri yang mengalami anemia diantaranya menurunkan daya tahan tubuh sehingga penderita anemia mudah terkena penyakit infeksi, menurunnya kebugaran dan ketangkasan berpikir karena kurangnya oksigen ke sel otot dan sel otak serta menurunnya prestasi belajar dan produktivitas kerja/kinerja. Apabila tidak segera diatasi akan berdampak buruk dan bahkan akan terbawa hingga ia hamil.

Dalam kegiatan tersebut mereka bersama dengan siswa-siswi disana membentuk sebuah kader yang dinamakan “Kader Remaja Putri Peduli Kesehatan (MALIKA)” yang berjumlah 10 orang dari kelas VII dan VIII. Kader tersebut dibekali dengan pelatihan khusus seperti diajarkan cara mengukur tinggi badan, Lingkar Lengan Atas (LiLA), berat badan, dll. Kegiatan tersebut berlangsung selama 2 hari agar bisa memeriksakan kesehatan teman-temannya yang lain serta bersama-sama memperbaiki status gizinya.








Sosil 17/06/19
Penyuluhan 24/06/19
Tes kesehatan 25/06/19
28-29 pelatihan kader

MAHASISWA PSKM FK ULM CEGAH PERMASALAHAN GIZI BALITA DENGAN GARDO GIZI




Mahasiswa yang tergabung pada kelompok 14 PBL (Pengalaman Belajar Lapangan) Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM ini terdiri dari Rusadi, Sri Ikhza Muliyani, Fitri Febrianti, Norajizah Safitri, Aulia Shafarina dan Siti Ummi Kalsum melakukan kegiatan intervensi kesehatan kepada masyarakat desa Lok Baintan Dalam Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar yang berkerjasama dengan Puskesmas Sungai Tabuk 2.
Kegiatan intervensi yang dilaksanakan adalah GARDO GIZI (Gerakan Dorongan Gizi), yang meliputi beberapa kegiatan yaitu penyuluhan terkait masalah gizi pada balita seperti marasmus dan kwashiorkor, selain itu juga disampaikan beberapa upaya pencegahannya. Kegiatan lain yang juga dilaksanakan adalah kegiatan demo memasak yang mengunakan bahan-bahan lokal yang didemokan oleh ahli gizi dari Puskesmas Sungai Tabuk 2.

Untuk keberlanjutan program, mahasiswa PSKM FK ULM juga melakukan upaya pengkaderan untuk kegiatan tersebut yang diharapkan impact dari kegiatan tersebut ialah ibu-ibu dapat membuat beragam makanan tambahan (PMT) dengan bahan lokal yang ada di Desa Lok Baintan Dalam. Kegiatan terakhir yang dilaksanakan adalah optimalisasi posyandu yaitu dengan melengkapi beberapa fasilititas posyandu seperti penyediaan alat kesehatan yaitu microtoise, timbangan injak selain itu dilengkapi dengan fasilitas 5 meja.
Menurut Faturrahman selaku Plt. Pambakal Desa Lok Baintan Dalam “kegiatan penyuluhan dan demo memasak dari mahasiswa PSKM FK ULM sangat bagus dan bermanfaat bagi masyarakat terutama bagi para ibu balita. Kegiatan ini juga dapat menambah pengetahuan ibu-ibu di desa Lok Baintan Dalam terkait gizi kurang serta dapat mencegah terjadinya kejadian gizi kurang didesa.”
Selain itu juga terdapat harapan besar dari mahasiswa PBL kelompok 14 tersebut “Kami berharap dengan adanya program intervensi GARDO GIZI ini desa Desa Lok Baintan Dalam terhindar dari permasalahan gizi balita dan Ibu-ibu dapat memantau tumbuh kembang balita setiap bulan ke Posyandu” Ujar Rusadi selaku ketua kelompok.

 
Copyright © 2016 HIMA KESMAS ULM
Design by ICT HIMA PSKM |