Mahasiswa PSKM
FK ULM membentuk Komunitas Peduli Sampah untuk rubah sampah menjadi berguna
Desa Sungai
Asam- Mahasiswa program studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambang Mangkurat (ULM) Banjarbaru bersama
warga melakukan kegiatan pengelolaan sampah dengan membentuk Komunitas Peduli Sampah
di Desa Sunga Asam Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar.

Muhammad Fajar Readi mahasiswa PBL kelompok enam
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM Banjarbaru ini mengatakan, salah
satu kegiatan yang dilakukan ialah pembuatan kerajinan dari sampah atau barang
bekas yang tidak terpakai. “Tujuan yang kami lakukan untuk membantu kemandirian
masyarakat guna memanfaatkan barang yang tidak terpakai agar lebih berguna dan
memiliki harga.” ujar Muhammad Fajar Readi, Sabtu (2/2) sore. Sebelumnya,
mhasiswa bersama anak-anak di Desa Sungai Asam bekerjasama dengan pengurus
Komunitas Peduli Sampah mengadakan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan.
Intervensi kegiatan pembuatan kerajinan dari sampah ini dilaksanakan
di rumah Sekretaris Desa Sungai Asam Kabupaten Banjar. Kegiatan dihadiri oleh
anggota PKK, Karang Taruna dan Aparat Desa setempat. Selain pemberdayaan
masyarakat dengan mengolah sampah mahasiswa juga bekerjasama dengan pihak
Puskesmas Karang Intan II dan TPA Cahaya Kencana Karang Intan Kabupaten Banjar
untuk memberikan edukasi mengenai pengolahan sampah baik untuk menjadi
kerajinan hingga pupuk kompos.
Gambar. Pelatihan Pembuatan Kerajinan
Gambar. Penyuluhan Pembuatan Kompos
Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Kelompok 6 yakni Muhammad Fajar Readi selaku Ketua Kelompok.Sebab sampai saat ini sampah yang dibuang masyarakat masih banyak yang tidak dimanfaatkan dengan baik, padahal sampah tersebut kalau di olah dengan baik akan menghasilkan dan sangat berharga sekali. Contohnya seperti sampah plastik dan lainnya dapat dibuat berbagai macam kerajinan,begitu juga dengan sampah yang dapat di daur ulang akan bisa dengan baik dijadikan pupuk untuk tanaman. “Saya bersama teman-reman berharap masyarakat bisa mengembangkan pengolahan sampah menjadi berharga” harapnya.
Mahasiswa juga menegaskan untuk tidak membuang sampah
sembarangan, namun sampah perlu juga diolah menjadi sesuatu yang berharga baik
bagi diri sendiri maupun oranglain. Aparat desa bisa mengembangkan pengolahan
sampah tersebut dengan memanfaatkan sampah dengan baik pula.
