Mahasiswa PSKM
Fakultas Kedokteran ULM Ajak Masyarakat Desa Loktangga Sulap Sampah Jadi Kompos
Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran,
Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ajak masyarakat Desa Loktangga, Karang
Intan, Kabupaten Banjar sulap sampah desa menjadi pupuk kompos.
Digelar di TK Al Qur'an Desa Loktangga, puluhan masyarakat ikut aktif ikuti
pelatihan pengolahan sampah organik yang merupakan agenda Program Based
Learning Program Studi Kesehatan Masyarakat ULM ini, Rabu (30/1).
Tak hanya sampah organik produksi rumah tangga, eceng gondok yang banyak
tumbuh tak terkontrol di kawasan ini juga menjadi bahan baku sebagai pupuk
kompos.
M Wirya, Afifah, Shinta, Sherly, Mirna, Messy dan Elni para mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat ULM mengajak Koordinator TPA Cahaya Kencana,
M Habibie Arief S.T sebagai narasumber pelatihan.
Habibie dan para mahasiswa mengajarkan dan langsung mengajak masyarakat
mempraktekkan langsung proses pengolahan sampah yang diawali dengan menyortir sampah
organik dan non organik lalu selanjutnya dihaluskan.
Selanjutnya disiapkan campuran cairan EM4, gula dan air dengan perbandingan
1:1:50. Campuran ini lalu dituangkan di atas sampah organik yang sudah
dihaluskan dan di bawahnya diberi lapisan tanah.
Setelah satu bulan, proses ini akan menghasilkan pupuk kompos organik yang
siap digunakan untuk suburkan tanaman maupun dijual kembali.
Dijelaskan Afifah, program ini sengaja disusun agar mengurangi produksi
sampah di Desa Loktangga untuk tingkatkan kebersihan lingkungan sekaligus
menekan vektor penyakit seperti populasi lalat dan nyamuk berkurang dan sampah
yang diolah menjadi penghasilan tambahan keluarga.
"Cairan sampah yang merembes dan masuk ke sistem drainase atau sungai
bisa mencemari lingkungan, apalagi di kawasan ini banyak tambak ikan tentu bisa
merugikan jika sampai masuk ke sana," terangnya.
Afifah dan kelompoknya berharap, sampah yang biasanya dibuang warga di
tempat sampah dan dibakar, setelah pelatihan ini bisa diolah dan dimanfaatkan
untuk menjadi pupuk kompos.
Selain itu Afifah dan kawan-kawan juga mengajarkan masyarakat khususnya
kaum wanita di desa ini untuk mengolah sampah anorganik seperti sampah plastik
menjadi kerajinan tangan dengan teknik anyaman dan mendapat apresiasi dari
Kepala Desa Loktangga.
"Kegiatan ini juga sangat bagus, karena pelatihan sampah
mempertimbangkan kearifan lokal di desa contohnya eceng gondok yang menjadi
hama bagi tambak ikan bisa dimanfaatkan jadi kompos dan bisa menjadi salah satu
ladang ekonomi untuk tambahan keuangan rumah tangga," kata Kades.