Masyarakat diberdayakan dengan inovasi saluran pembuangan air
limbah (SPAL). Teknologi sederhana diterapkan, di Desa Batuampar Tanahlaut.
Oleh mahasiswa kesehatan masyarakat Kelompok PBL 3, Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat.
Prosesnya, tanah dilubangi sedalam 110 cm dengan sisi juga
110cm, dasar lubang diberi batu koral, lalu ditaruh drum bekas yang sudah
dilubangi di atas batu tadi.
Sela-sela drum diselingi sabut kelapa dan baru koral. Lalu
dibuat saluran limbah dari pasangan batu bata dan diberi kawat agar mencegah
kotoran tidak langsung masuk ke drum.
Untuk penutupnya menggunakan papan disemen secara permanen. Kini
rumah Sudar di RT 9 Desa batu ampar sudah dengan teknologi SPAL.
Kegiatan Pembekalan Kader SPAL digelar dan disambut antusias
masyarakat di Kantor Desa Batu Ampar. Dihadiri perwakilan RT/Ketua RT dan Kader
SPAL serta Aparat Desa Batu Ampar.
Dihadiri Yuliana, S.ST dari unit Kesling Puskesmas Tajau Pecah
sebagai Pemateri dan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat sebagai fasilitator.
Saking antusiasnya, Mulyono dari kecamatan batu ampar pun hadir.
Jumari kader SPAL juga hadir berikan materi. Maksud dan tujuan pembuatan spal
ini untuk menyaring kotoran sisa pembuangan limbah dan tidak langsung membuang
air limbah dapur atau kamar mandi ke tanah yg membuat tanah menjadi bau dan
menjadi vektor penyakit.
Sehingga lingkungan dapat menjadi bersih, memiliki estetika, dan
terhindar dari bahaya penyakit malaria, filariasis, diare.